Contoh Soal Psikotes Deret Angka Beserta Jawaban – Menyimak berbagai contoh soal psikotes jenis deret angka bisa menjadi salah satu cara agar seseorang bisa lebih siap dalam menghadapi tes yang sebenarnya. Latihan seperti ini juga sangat bagus untuk mempermudah memahami soal psikotes yang diberikan nanti.
Psikotes deret angka ini sendiri sering melibatkan operasi hitung Matematika dan hampir mirip dengan psikotes matematika. Operasi hitung dimaksud diantaranya adalah pembagian, pengurangan, penjumlahan, perkalian dan lain sebagainya. Coba simak contoh berikut ini agar semakin paham.
Baca Juga : Contoh Soal Tes Psikotes Kepribadian Beserta Jawaban 2024
Contoh 1
4, 7, 10, 13, 16, …, …, …
Dari contoh di atas, peserta harus menebak tiga angka di belakang angka 16. Cara menyelesaikannya adalah perhatikan pola yang berlaku pada kumpulan angka tersebut. Dari angka pertama hingga angka terakhir jumlahnya terus bertambah.
Dengan kondisi ini, maka untuk sementara bisa disimpulkan bahwa operasi hitung yang berlaku untuk deret angka ini adalah penjumlahan. Kemudian cari tahu berapa tingkat kenaikan angka tersebut yang agar lebih mudah cari tahu saja selisihnya.
Dari angka 4 ke 7 selisih 3. Angka 7 ke angka 10 selisih 3. Dari angka 10 ke 13 selisih 3. Dari angka 13 ke angka 16 selisih. Ini artinya setiap angka mendapatkan tambahan tiga sehingga untuk mengisi titik-titik tersebut adalah 16 + 3 = 19, 19 + 3 = 22 dan 22 + 3 = 25.
Jadi, tiga angka yang paling tepat untuk mengisi titik-titik tersebut ialah 19, 22 dan 25. Ingat, yang ditambah 3 selalu angka yang paling akhir ya.
Contoh 2
8, 17, 33, …, …, 257.
Dalam contoh soal ini, harus di cari 2 angka yang tepat untuk mengisi ruang antara angka 33 dan angka 257. Jika memperhatikan pola di atas, sulit untuk mengatakan bahwa operasi hitung yang berlaku adalah penjumlahan. Pasalnya, antara 8 ke 17 ada selisih 9. Sedangkan dari 17 ke 33 ada selisih 16.
Tidak ada pola yang pasti membuat soal ini tidak bisa diselesaikan dengan operasi hitung penjumlahan. Sebagai gantinya, mari ikuti langkah-langkah berikut.
- Angka 8 dikali 2 hasilnya 16 ditambah 1 yang kalau ditulis menjadi 8 x 2 = 16 + 1 = 17
- Karena kalau 17 x 2 hasilnya 34 (lebih dari 33), angka ini jadi tidak cocok digunakan. Sebagai gantinya, gunakan angka 16 (hasil dari 17 – 1). Jadi 16 x 2 = 32 + 1 = 33
- Untuk selanjutnya, gunakan angka 32 (hasil dari 33 – 1) sehingga menjadi 32 x 2= 64 + 1 = 65
- Kemudian gunakan angka 64 (hasil dari 65 – 1) sehingga menjadi 64 x 2 = 128 + 1 = 129
Jadi, dua angka untuk mengisi titik-titik tersebut adalah 65 dan 129. Sebagai pembuktiannya, cocokkan dengan angka yang terakhir, 257. Jadi 129 – 1 = 128 x 2 + 1 = 257.
Contoh 3
3, 7, 15, …, …, 127, 255.
Sama seperti sebelumnya, untuk menyelesaikan soal tes psikotes deret angka yang satu ini harus dilihat dulu polanya bagaimana. Dari angka 3 ke 7 ada selisih 4, dari angka 7 ke 15 ada selisih 8. Ada kelipatan 4 yang menjadi penambah angka sebelumnya bukan?
Jadi penambahan angka selanjutnya adalah 16 dan 32. Oleh karena itu, titik yang selanjutnya bisa diisi dengan 15 + 16= 31 dan titik yang kedua 31 + 32 = 63. Ya, angka yang pas untuk mengisi titik-titik itu adalah 31 dan 63. Coba buktikan dengan dua angka selanjutnya ya.
Contoh 4
5, 6, 10, 12, 20, 24, …, ….
Kalau mendapatkan soal yang seperti ini, jangan gunakan pola yang sama seperti pola yang ada pada soal-soal sebelumnya. Sebab, pola soal ini sedikit berbeda. Operasi hitung yang berlaku untuk pola bilangan ini adalah perkalian. Namun dalam soal ini, deretan angka tersebut bisa dibagi menjadi 2 kubu.
Mari perhatikan langkah-langkah penyelesaiannya di bawah ini.
- Kubu pertama ada angka 5, 10, 20 dan titik-titik pertama, sedangkan kubu kedua adalah 6, 12, 24 dan titik-titik yang kedua
- Baik kubu pertama maupun kedua, angkanya sama-sama dikali 2. Perhatikan kubu pertama dulu, 5 x 2 = 10, 10 x 2 = 20 sehingga untuk mengisi titik-titik pertama adalah 20 x 2 = 40. Untuk kubu kedua, 6 x 2 = 12, 12 x 2 = 24 sehingga untuk mengisi titik-titik kedua adalah 24 x 2 = 48.
Jadi jelas ya jawabannya adalah 40 dan 48. Untuk menentukan kubu pertama dan kubu kedua seperti ini, cukup melihat angka secara berloncatan saja, tidak berurutan.
Contoh 5
4, 6, 5, 7, 6, 8, 7, 9, ….
Kalau mendapatkan soal psikotes deret angka seperti ini, bisa terlihat bahwa angka tidak selalu bertambah, ada kalanya angka berkurang. Ini menunjukkan bahwa operasi yang berlaku untuk deret angka ini adalah penjumlahan dan pengurangan. Jadi, langkah-langkah penyelesaiannya sebagai berikut
- Dari angka 4 ke angka 6, terdapat penambahan 2
- Dari angka 6 ke angka 5, terdapat pengurangan 1
- Dari angka 5 ke angka 7, terdapat penambahan 2
- Dari angka 7 ke angka 6, terdapat pengurangan 1
- Dari angka 6 ke angka 8, terdapat penambahan 2
- Dari angka 8 ke angka 7, terdapat pengurangan 1
- Dari angka 7 ke angka 9, terdapat penambahan 2
1, 2, 3, 9, 10, 11, …, …
Dari pola di atas, semua angka ditambah 2 dulu kemudian dikurangi 1 secara berturut-turut. Karena yang terakhir sudah ada penambahan, maka untuk selanjutnya adalah pengurangan. Jadi jawabannya 9 – 1 = 8.
Pada intinya adalah mengerjakan soal psikotes deret angka harus menemukan polanya terlebih dahulu. Setelah pola ini ditemukan, akan mudah juga menemukan jawabannya. Tentunya agar peka terhadap pola soal yang disajikan, harus sering-sering berlatih dengan cara mengerjakan soal-soal serupa ya. Lihat juga contoh soal psikotes wartegg dan contoh soal psikotes kepribadian. Semoga dapat membantu dan memberikan informasi yang bermanfaat.